Menu Melayang

Begini Cara Komplotan Gasak Duit Nasabah Pakai ATM Palsu

Begini Cara Komplotan Gasak Duit Nasabah Pakai ATM Palsu

PPOB Bukopin, Begini Cara Komplotan Gasak Duit Nasabah Pakai ATM Palsu Komplotan pembobolan uang milik tujuh nasabah Bank Central Asia (BCA) akhirnyaa berhasil dibekuk oleh pihak Kepolisian Daerah Metro Jaya. Tersangka pembobolan yang menyebabkan BCA mengalami kerugian hingga Rp 400 juta itu berhasil dibekuk atas kerjasama petugas BCA sendiri.

Baca Juga : Benarkah Bank BRI Banyak Merugikan Nasabahnya?

“Petugas BCA berkoordinasi dengan Resmob Polda Metro Jaya dan setelah dianalisa bersama akhirnya muncul dugaan ada penggandaan kartu atau skimming,” ungkap Kepolisian Daerah Metro Jaya, Kepala Subdirektorat Reserse Mobil Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Minggu, 23 Agustus 2015.

Ia juga mengungkapkan penangkapan ini berawal dari laporan nasab BCA yang meengaku saldo dalam rekeneingnya berkurang secara derastis meskipun mereka tidak melakuna tran saksi sama sekali. “BCA akhirnya melaporkan kejadian tersebut, kemudian dilakukan penyelidikan dengan menggunakan metode scientific,” imbuh Didik.

Akhirnya polisi bisa menangkap W (41) yang merupakan residivis kasus skimmingkartu kredit. Penagkapan terhadap W sendiri menurut Didik berdasrkanbukti W melakukan transaksi dengan kartu ATM hasil skimmingnya secara berulangkali.

Akan tetapi dalam pemeriksaan W mengaku jika E (41) merupakan dalang utama dalam kasus tersebut. Polisi akhirnya bisa menagkap E berdasarkan pengakuan dari W. “Pembobolan rekening ini diotaki oleh E,” lanjutnya.

Diungkapkan pula oleh E jika pembobolan itu sudah direncanakan oleh E sejak masih dalam LP Cipinang. E sendiri keluar dari LP cipinang sejak April 2015 lala, pembobolan tersebut langsung dilakukan sejak bulan Februari hingga Juli 2015. “E ditangkap Agustus 2015,” paparnya.

Pembobolan itu dirancang oleh tersangka E sejak masih didalam penjara dengan membeli kartu ATM yaang sudah dilengkapi dengan identification number(PIN) dari tiga website . “Dia bertransaksi melalui handphone dan membelinya menggunakan bitcoin,” imbuhnya.

Persatu kartu ATM yang dibelinya memiliki harga yang berfariasi mulai dari US$ 300 sampai US$ 400. Apabila dikonversikan dengan nilai tukar saat ini Rp 13.832 harganya setara dengan Rp 4,1 juta hingga Rp 9,7 juta.

Didik juga mengungkapkan jika E tidak hanya membeli kartu ATM BCA palsu. Setidaknya ada sebanyak 27 ATM dari berbagai macam bank yseperti Citibank, Danamon, HSBC serta Panin Bank. “Namun sejauh ini yang melapor dan proaktif hanya BCA,” paparnya. (Tempo).

Blog Post

Related Post

Back to Top

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Cari Artikel